Kebijakan Pengembangan Guru di Era Society 5.0

Abstract

Era society 5.0 merupakan kelanjutan dari era revolusi industri 4.0 yang lebih menonjolkan sisi humanisme dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial termasuk pendidikan dengan mengintegrasikan antara virtual dan realita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kebijakan pemerintah tentang pengembangan guru di era society 5.0 dengan mengunakan sumber data atau referensi yang berupa buku, jurnal, prosiding dan lain-lain yang secara umum disebut library research. Terdapat beberapa kondisi dan penyebab dari rendahnya kualitas profesi guru, antara lain:  1) Belum tercapainya standarisasi kualifikasi akademik guru minimal D4/S1 sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, 2) Pengembangan kompetensi guru yang seringkali terhambat karena faktor internal dan eksternal, 3) Rekrutmen guru yang tidak efektif,4) Kesejahteraan guru berupa penghasilan yang masih sangat kecil dan tidak sebanding dengan tugas guru sebagai pembentuk watak dan peradaban manusia.Walaupun kebijakan-kebijakan strategis dari pemerintah yang berkaitan dengan keempathal tersebut sudah ada, namun implementasinya masih sangat kurang apalagi jika dihubungkan dengan kebutuhan era society 5.0 yang menuntut profesionalisme guru yang handal dalam menyiapkan generasi unggul masa kini dan masa yang akan datang. Kata kunci: kebijakan pemerintah, pengembangan guru, era society 5.0 The era of society 5.0 is a continuation of the era of the industrial revolution 4.0 which further emphasizes the side of humanism in solving social problems including education by integrating virtual and reality. This study aims to analyze government policies on teacher development in the era of society 5.0 by using data sources or references in the form of books, journals, proceedings, and others which are generally called library research. There are several conditions and causes for the low quality of the teaching profession, including: 1) The standardization of minimum academic qualifications of D4/S1 teachers has not been achieved as stated in Permendiknas No. 16 of 2007, 2) Teacher competence is often hampered due to internal and external factors, 3) Ineffective teacher recruitment, 4) Teacher welfare in the form of income which is still very small and not comparable to the teacher's duty as a form of human character and civilization. Even though strategic policies from the government relating to these five things already exist, their implementation is still lacking, especially when connected with the needs of the 5.0 era society which demands reliable professionalism in preparing superior generations today and in the future.