Tafsir Al-Qur'an di Madura: Periodesasi, Metodologi dan Ideologi

Abstract

Kajian tentang tafsir lokal masih cukup terbatas, terlebih tafsir Al-Qur’an di Madura. Sebagian peneliti cenderung tidak mempedulikan karena kajian tersebut dianggap sama dengan mayoritas tafsir di Nusantara. Padahal, keragaman penafsiran bukan hanya dipengaruhi oleh cara pandang dalam menafsirkan kata perkata, melainkan juga dipengaruhi oleh dimana mufasir itu berada. Unsur sosio-kultural yang melingkupi penafsiran tersebut menjadi salah satu penentu untuk mengetahui metodologi dan ideologinya. Karenanya, tafsir lokal begitu signifikan dalam mempertegas wajah asli dari perkembangan kajian tafsir secara umum, terlebih dalam besarnya pengaruh jaringan Islam di Nusantara. Oleh sebab itu, kajian tafsir lokal ini penting untuk dieksplorasi dan dirangkum secara keseluruhan demi menenunjukkan eksistensi tafsir di Madura. Untuk periodisasinya dibagi kepada tiga masa; masa kelahiran, masa pertumbuhan, dan masa perkembangan. Dari masing-masing masa tersebut dikaji tentang bagaimana metodologi yang digunakan dalam karya tafsir, seperti bentuk, corak dan metodenya. Sedangkan ideologinya adalah berpedoman pada ahlussunnah wal jama’ah.