Mengemas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang Bermakna
Abstract
Seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dituntut memiliki kompetensi serta bisa lebih kreatif dan inovatif agar pembelajaran PAI menjadi lebih bermakna, interaktif, inovatif, menyenangkan, serta sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Suatu proses pembelajaran yang membutuhkan seorang guru yang bisa menjadi Uswatun Hasanah serta dapat mendidik secara profesional, kreatif, dan inovatif sehingga membuat para siswa mencintai pelajaran PAI, sebagai manifestasi dari kecintaan terhadap agamanya yang tentunya akan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kebermaknaan suatu pendidikan agama Islam akan dilihat pada konsistensi dalam pengamalannya, bukan pada seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki. Banyak orang langsung mengamalkan apa yang diketahuinya meskipun sedikit, tentu lebih berharga daripada yang banyak tahu tapi minim pengamalan. Model materi pendidikan agama Islam yang ideal adalah sentrifugal dengan mengetahui dan mengamalkan hal-hal sederhana/dasar kemudian dari waktu ke waktu berkembang menjadi pengetahuan luas yang terus diamalkan secara konsisten.