Framing Media Atas Pemberitaan Sertifikasi Dai

Abstract

The emergence of new preachers in addition to offering fresh air for people's understanding of Islam as well as being a challenge in itself because it can provide extreme understanding. As a result of religious messages conveyed by extremist preachers, people will be trapped in anti-tolerant actions so that they can threaten the nation and state. Based on this, the Indonesian Ulema Council (MUI) considers the need for a standardization policy in order to create enlightening lecturers. This event did not escape the spotlight of the media even the media have their own characteristics in framing standardization dai. Based on good data from syntax, thematic, rhetorical scripts from all three media: Tempo.co, Medcom.id, and BBC.com show that Tempo.co framed the importance of MUI policy in creating enlightening propagation such as "We Need Enlightening Da'wah: MUI Launch Da'i Standardization ". Adapaun Medcom.id in framing the MUI policy on the standardization of scholars emphasizes the support of religious organizations such as "MUI Ensures NU and Muhammadiyah Join Dai Standards". While BBC.com is more concerned with benchmarks of what will be used by MUI with certifications such as "MUI Ulama Certification: Efforts to Print Non-Radical Dai, With Benchmarks That Are Considered 'Unclear'". This study uses the Zhongdang Pan Kosicki framing analysis method with a constructivist approach.Keywords: Media Framing, News, and Dai Certification.Munculnya dai-dai baru selain menawarkan angin segar bagi pemahaman masyarakat terhadap agama Islam sekaligus menjadi tantangan tersendiri karena dapat memberi pemahaman yang ekstrim. Akibat dari pesan-pesan keagamaan yang disampaikan oleh dai-dai ekstrimis maka masyarakat akan terjebak pada tindakan-tindakan yang anti-toleran sehingga dapat mengancam pada bangsa dan negara. Berdasarkan hal itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memandang perlu adanya kebijakan standarisasi dai guna menciptakan penceramah yang mencerahkan. Peristiwa ini tidak luput dari sorotan media bahkan media memiliki ciri terrsendiri dalam memframing standarisi dai. Berdasarkan data baik dari sintaksis, tematik, skrip juga retoris dari ketiga media: Tempo.co, Medcom.id, dan BBC.com menunjukkan bahwa Tempo.co membingkai penting adanya kebijakan MUI dalam menciptakan dai mencerahkan seperti “Kita Perlu Dakwah Yang Mencerahkan: MUI Luncurkan Standardisasi Da'i”. Adapaun Medcom.id dalam membingkai kebijkan MUI atas standarisasi ulama lebih menekankan adanya dukungan dari organisasi kegamaan seperti “MUI Pastikan NU dan Muhammadiyah Ikut Standarisasi Dai”. Sementara BBC.com lebih mempersoalkan tolok ukur apa yang akan digunakan oleh MUI dengan sertifikasi dai seperti “Sertifikasi Ulama MUI: Upaya Mencetak Dai Nonradikal, Dengan Tolok Ukur Yang Dianggap 'Belum Jelas'”. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing Zhongdang Pan Kosicki dengan pendekatan konstruktivis.Kata kunci: Framing Media, Berita, dan Serifikasi Dai