HARMONISASI CIPTAAN DALAM AL-QURAN, ALKITAB SERTA ABHIDAMMA
Abstract
Tulisan ini hendak untuk mengelaborasikan tiga pandangan kitab-kitab keagamaan yakni Al-Quran, Alkitab serta Abdhidamma dalam menanggapi fenomena dalam masyarakat yang urgent belakangan ini. Fenomena tersebut ialah keberlangsungan hidup manusia dan alam yang senantiasa berdampingan. Di samping itu kitab-kitab keagamaan digunakan sebagai acuan bagi umat beragama dalam merealisasikan hidupnya. Dalam penulisannya, kitab-kitab keagamaan sedikit banyak memuat dikotomi terhadap perkembangan dan keutuhan lingkungan hidup dari cara pandang antroposentrisme sekaligus ekosentrisme. Hal tersebut menjadi stimulan dan rangsangan bagi setiap umat untuk bertindak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Tindakan tersebut dapat direalisasikan dalam wujud menguasi alam secara antrophos atau bertindak secara ekosentris. Berdasarkan sikap manusia terhadap alam, maka deep ecology hadir sebagai suatu paradigma yang muncul juga dalam pandangan Ekoteologi maupun Ekosufisme dalam rangka mewujudkan harmonisasi seluruh ciptaan melalui stimulan dilandaskan pada kitab keagamaan. Di samping itu juga, deep ecology nampak dalam dari perspektif Buddha melalui Abhidamma. Data-data yang didapatkan dalam penulisan ini berdasarkan studi literatur dari berbagai penulis yang membahas tentang hubungan manusia dan alamnya. Oleh sebab itu, melalui kitab keagamaan, wacana-wacana tentang lingkungan hidup semakin hari dikabarkan bagi setiap pendengarnya. Dari kitab keagamaan, muncul gerakan cinta lingkungan yang terus diwartakan dalam setiap peribadahan agar tercapainya harmonisasi tersebut. Akan tetapi, wacana tersebut nyatanya belum dihayati secara benar dalam setiap lapisan masyarakat. Kitab keagamaan sebagai Power of Religion dengan pemahaman yang keliru dapat membangun paradigma-paradigma baru menuju kepada kehancuran lingkungan hidup. Disharmonisasi seluruh ciptaan dapat terjadi jikalau kata “menguasai” dan cara pandang manusia sebagai makhluk super power di salah tafsirkan dalam kehidupan seharinya. Oleh sebab itu, melalui tulisan ini menawarkan beberapa sudut pandang yang dapat dibangun dalam mencapai harmonisasi seluruh ciptaan.