SOLIDARITAS SOSIAL DAN AGAMA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MANADO

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan mengenai solidaritas sosial dan agama pada masa pandemi Covid-19 di Manado, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa solidaritas sosial agama, masyarakat Kristen dan Islam di manado telah terlaksana dengan baik sehingga menjadi solusi bagi mereka yang sedang terdampak Covid-19. Agama telah berperan sebagai agen perubahan, agen pemersatu dan agen pembangkit solidaritas sosial di tengah masyarakat. Solidaritas sosial di Manado terbentuk atas agama yang kuat, diwariskan secara berkelanjutan sepanjang sejarah hadirnya gereja dan mesjid di Manado sampai sekarang. Penelitian ini memanfaatkan pemikiran Emile Durkheim tentang solidaritas sosial, khususnya tipe mekanik dan organik dan gambaran agama di Manado yang memiliki solidaritas sosial yang sehat. Hasil penelitian dalam artikel ini adalah bahwa solidaritas sosial yang dikemukakan oleh Emile Durkheim bermanfaat untuk memahami solidaritas sosial pada masa pandemi covid-19,  agama berkaitan dengan sikap, motivasi dan tindakan masyarakat dalam mendemonstrasikan solidaritas sosial bagi sesamanya, solidaritas sosial adalah solusi bagi masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya ketika menghadapi bencana nonalam pandemi Covid-19.