Pengembangan Modul Bermain Sains Melalui Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Sosial Emosional Anak

Abstract

This research is aimed to develop science play module as well as knowing its eligibility in use. This is a R&D research, a developmental process including plan, design, and development. The data gathering technique consist of two technique first non-test that consists of observation, interview, documentation, and questionnaire. Second, test in of pre-test and post-test which are given before and after trial on educators. The researcher did observing and interviewing to explore the materials before developing. The next step was making the prototype of the material developments were going to be validated by media experts, material experts, peers, and educators. After making the prototype of the material developments, the researcher revised the product design then used  in a small-scale trials. The product revisions were made again before being used in large-scale trials. Furthermore, the result of pre-test and post-test based on research data analysis showed an increase in the ability to apply the method of playing science through guided inquiry with an average pre-test value of 11.6 while the average post-test value of 17.7, so that it experienced an increase of 6.2 with a standard gain of 0.71 on large-scale trials. The value of the standard gain is categorized in the "high" category. The observation of increasing  ability of the educators by using modules reaching 96.1%, so that it falls into the "very high" category. Thus, the use of modules is considered effective in increasing the ability to use science playing methods  guided inquiry Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul bermain sains serta mengetahui kelayakannya dalam penggunaan. Penelitian ini merupakan penelitian RND, yaitu proses pengembangan meliputi perencanaan, desain dan pengembangan. Teknik pengumpulan data terdiri dari dua yaitu pertama non-tes yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Kedua, test yang benbentuk pretest dan posttest yang akan diberikan sebelum dan sesudah ujicoba pada pendidik. Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengeksplor bahan sebelum pengembangan. Langkah selanjutnya adalah membuat prototipe bahan pengembangan yang kemudian di validasi oleh ahli media, ahli materi, teman sejawat, dan pendidik. Setelah itu dilakukan revisi desain produk yang kemudian digunakan dalam ujicoba skala kecil. Revisi produk dilakukan kembali sebelum digunakan dalam ujicoba skala besar. Selanjutnya hasil pretest dan posttest berdasarkan analisa data penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dalam penerapan metode bermain sains melalui inkuiri terbimbing dengan nilai pretest rata-rata 11,6 sedangkan posttest rata-rata 17,8 sehingga mengalami peningkatan 6,2 dengan gain standar 0,71 pada ujicoba skala besar. Nilai gain standar tersebut masuk dalam kategori “tinggi”. Observasi peningkatan kemampuan pada pendidik dengan menggunakan modul mencapai 96,1%, sehingga masuk kategori “Sangat tinggi”. Dengan demikian penggunaan modul dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan menggunakan metode bermain sains melalui inkuiri terbimbing. Kata Kunci : bermain sains, inkuiri terbimbing, modul