Peningkatan Resiliensi Perempuan Korban Pelecehan Seksual Melalui Pelatihan Regulasi Emosi

Abstract

Abstract: This research aims to determine the effectiveness of emotional regulation training in increasing resilience in women victims of sexual harassment. Participants in this study were four female victims of sexual harassment. Participants age are 18-30 years and had a moderate to low level resilience score. The research design was one group pre-test post-test. Data collected using resilience scale with Likert model based on resilience aspect from Kumpfer (1999) prepared by the researcher. Emotion regulation training modules were prepared by researcher based on Greenberg theory (2002). Wilcoxon Signed Rank Test technique is used by researcher to test for differences of pre-test, post-test, and post-test2 (follow up) data score. Results of pre-test - post-test analysis showed p value of 0.034 and post-test2 (follow up) with p value of 0.033 (p <0.05). From the result can be concluded that emotional regulation training is effective in increasing resilience in women victims of sexual harassment.Abstrak: Penelitian ini berujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap peningkatan resiliensi pada perempuan korban pelecehan seksual. Partisipan pada penelitian ini merupakan empat perempuan korban pelecehan seksual. Usia partisipan adalah 18-30 tahun dan memiliki skor tingkat resiliensi sedang sampai dengan sedang. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan skala resiliensi model Likert yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek resiliensi dari Kumpfer (1999). Modul pelatihan regulasi emosi disusun berdasarkan teori Greenberg (2002). Teknik analisis Wilcoxon Signed Rank Test digunakan peneliti untuk menguji perbedaan skor data pre-test, post-test, dan post-test2 (follow up). Hasil analisis pre-test – post-test menunjukkan nilai p sebesar 0.034 dan post-test2 (follow up) dengan nilai p sebesar 0.033 (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan regulasi emosi efektif untuk meningkatkan resiliensi pada perempuan korban pelecehan seksual.