Membangun Karakter Anak Usia Dini Melalui Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Perang Timbung

Abstract

Salah satu tradisi yang sangat mengakar dalam perspektif masyarakat suku sasak yaitu tradisi perang timbung sebagai salah satu pembentukan nilai-nilai solidaritas mulai sejak dewasa, remaja, bahkan sampai anak-anak. Tradisi perang timbung merupakan tradisi yang lahir secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu untuk dilakukan sebagai kegiatan masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan persaudaraan mulai dari para kyai, tokoh-tokoh agama, dan sekaligus semua masyarakat khususnya di Desa Pejanggik. Tulisan ini, berusaha untuk mengungkapkan nilai-nilai keIslaman yang terkandung pada anak-anak usia dini sekaligus menelaah karakteristik ketika kegiatan terus menerus dilakukan melalui berbagai ritual-ritual. Fokus Penelitian ini bertujuan untuk membahas beberapa pertanyaan mendasar: Pertama, mengapa tradisi Perang Timbung mampu membangun karakteristik anak khususnya di Anak Usia Dini. Kedua, bagaimana masyarakat Desa Pejanggik dalam melaksanakan tradisi perang timbung dapat membangun nilai-nilai keIslaman yang relevan dalam konteks kekinan. Tulisan ini berangkat dari sebuah penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif dimana data-datanya diperoleh dari wawancara dan analisis literasi yang dilakukan secara mendalam di lokasi penelitian tersebut.