PENAFSIRAN TERMA NUN, AL-QALAM, DAN YASTHURUN DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMIOTIK)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi makna bahasa al-Qur’an dengan system tanda. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika. Berdasarkan pembacaan semiotika terhadap penafsiran tiga terma yang terdapat dalam surat al-Qalam ayat satu, penulis menemukan bahwa dengan pembacaan menggunakan teori aksis paradigmatic dan aksis sintagmatis, nun merupakan bagian dari huruf-huruf abjad, yang terletak pada permulaan sebagian surat al-Qur’an seperti halnya Aliflâmmîm, Aliflâmrâ, Aliflaammîmshâd dan sebagainya, yang merupakan bagian dari huruf-huruf abjad yang terletak di awal surah atau yang biasa disebut huruf al-Muqatha’ah. Dengan pembacaan menggunakan teori interaksi antar tanda/metafora dan metonim, nun adalah ‘bak tinta’, tempat menyimpan tinta yang merupakan kelengkapan pena untuk menulis, nun juga dimaknai sebagai sungai di surga. Adapun dengan pembacaan menggunakan teori heuristic dan pembacaan retroaktif/pembacaan secara semantic serta pembacaan secara hermeneutic, nun adalah malaikat yang diperintahu ntuk mengguankan pena untuk menulis. Nun ialah malaikat yang melukis semua kejadian pada lembaran atau kanvas tempat menuangkan tulisan. Jadi, nun wa al-qalamwa ma yasturun adalah hierarki antara Tuhan dan makhluk-Nya.