Pengaruh Seduhan Teh Hijau Terhadap Irregular Bleeding Pada Ibu Akseptor KB DMPA di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa
Abstract
Program Keluarga Berencana di Indonesia yang diterapkan melalui metode kontrasepsi yang bertujuan untuk meningkatkan pembinaan, partisipasi dan kemandirian serta kesehatan reproduksi. Efek samping utama dari kontrasepsi DMPA pada pemakaian enam bulan adalah gangguan menstruasi/ bleeding pattern (93,60%), pertambahan berat badan (48%), nyeri pada sendi (24%) dan kekeringan pada vagina (10,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian seduhan teh hijau untuk mengatasi keluhan irregular bleeding pada ibu akseptor KB DMPA di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa. Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental design dengan pendekatan pretest posttest control group yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa pada tanggal 9 Juli 2018 dan berakhir pada tanggal 2 September 2018. Sampel dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol (tanpa pemberian teh hijau) 17 orang dan kelompok perlakuan (pemberian teh hijau 3 gelas/hari selama 8 minggu) sebanyak 17 orang, Sebelumnya dilakukan pengumpulan data prettest dengan menghitung lamanya spotting yang dialami responden setelah menjadi akseptor KB DMPA. Dilajutkan dengan perlakukan dan diakhiri dengan menanyakan kembali lamanya spooting yang dialami ibu setelah 2 bulan mengkonsumsi seduhan teh hijau secara rutin (posttest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara penurunan hari perdarahan antara sebelum diberikan teh hiaju (pretest) dan sesudah diberikan seduhan teh hijau (post test).Namun pada hasil Sig (2-tailed) dapat dilihat bahwa nilai P=0,179 atau > 0,005. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan lamanya perdarahan bercak (spooting) pada kelompok kasus dan kelompok kontrol tidak signifikan.