Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja dalam Pemberian ASI berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Bayi Usia 1 Tahun di Desa Bedewang Kecamatan Songgon Banyuwangi Tahun 2017
Abstract
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan ISPA adalah menyelimuti berlebihan, pemberian makanan tambahan terlalu dini, kurangnya pemberian ASI, imunisasi, polusi udara, tempat tinggal yang padat, kurangnya ventilasi dan sosial ekonomi. Desain penelitian ini adalah analitik survey sampai peneliti memenuhi target yang diinginkan dalam waktu satu bulan secara bertahap dengan menyebarkan kuesioner pada 35 responden. Subyek yang diteliti ditarik dari populasi dengan cara Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2017 yang ditabulasi silang diperoleh hasil hampir seluruhnya responden tingkat pengetahuan kurang sejumlah 32 responden (91.4%) terjadi ISPA, dan sebagian kecil responden tingkat pengetahuan cukup sejumlah 3 responden (8.6%) tidak terjadi ISPA. Analisis data dengan menggunakan uji Krusskal Wallis didapatkan interprestasi hasil Pearson's R = 1.000, sehingga dibanding dengan Krusskal-Wallis Correlation = 1.000. Dari hasil data tersebut dikatakan ada hubungan jika Pearson's R = Kruskal-Wallis Correlation maka H1 diterima. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS maka didapatkan hubungan koefisien korelasi 0,80 – 1,000 korelasi sangat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat pengetahuan ibu bekerja dalam pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada bayi usia ? 1 tahun berhubung sangat kuat. Pada ibu bekerja tingkat pengetahuan dalam pemberian ASI kurang maka akan terjadi ISPA. Dalam pemberian ASI pada waktu ibu bekerja tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI pada bayinya, banyak upaya yang dapat dilakukan oleh ibu dan yang terpenting adalah perubahan pikiran serta komitmen sebagai orang tua untuk mengutamakan kesehatan dan tumbuh kembang pada bayinya. Kata Kunci : Kejadian ISPA, Pengetahuan Ibu Bekerja, Pemberian ASI