Penafsiran Intertekstualitas: Telaah Konsep Hermeneutika Komaruddin Hidayat
Abstract
Pembacaan terhadap sebuah teks tidak bisa dipahami secara mandiri. Untuk mendapatkan sebuah pemahaman yang utuh dari pesan yang hendak disampaikan oleh teks setidaknya akan melibatkan tiga komponen, yaitu penulis / pengarang (author), teks (text), dan juga pembaca (reader). Pemahaman teks secara mandiri tanpa melibatkan ketiga komponen tersebut sangat rentan terhadap kesalahan dalam proses pemahaman teks itu sendiri. Hal ini tidak lain karena pemikiran yang dituangkan oleh penulis / pengarang tidak selamanya mampu tertuang secara komprehensif dalam bentuk teks, dalam artian teks yang ada hanyalah sebagian dari pemikiran yang ada dalam otak penulis. Sehingga menghadirkan penulis dalam proses pembacaan teks menjadi sesuatu yang sangat penting. Faktor lain yang menjadi kendala dalam proses pembacaan teks adalah konteks dimana teks tersebut dilahirkan. Tidak sedikit pembacaan terhadap teks menjadi gagal karena pembaca tidak memperhatikan konteks kemunculan teks tersebut. Namun memunculkan ketiga komponen tersebut –terutama pengarang-, bukanlah sesuatu yang mudah, karena terdapat tabir tempat, jarak dan waktu antara pengarang dan pembaca. Kendala dalam mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan pesan yang hendak disampaikan oleh teks dalam pembacaan teks ini berusaha dipecahkan oleh Komaruddin Hidayat melalui konsep hermeneutikanya yang kemudian lebih dikenal dengan penafsiran intertekstualitas