The Role of Mosque for Internalizing Pancasila through Ngaji Filsafat in MJS Yogyakarta
Abstract
The purpose of this research were, first, to describe the role of Jendral Sudirman Mosque (MJS), and second, to find out human value internalization in Pancasila through Ngaji Filsafat (Philosophy Discussion) at MJS. The research used a qualitative method with a descriptive type where the data collection was conducted through observation, interviews, and documentation. The informants were the administrator of MJS and participants of Ngaji Filsafat. The research showed that MJS has a vital role through its spiritual, intellectual, and socio-cultural functions. Furthermore, through the Ngaji Filsafat held in MJS, it is a place of worship and has potential in the realm of scholarship that could be utilized not only by academics and Muslims but also by the broader community of interreligious groups by promoting humanitarian awareness. Internalization of Pancasila's human values explicitly also existed through Ngaji Filsafat, such as respecting opinions, caring for others, and respecting other people's rights and obligations. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, mendeskripsikan peran Masjid Jendral Sudirman (MJS), dan kedua, mengetahui internalisasi nilai kemanusiaan dalam Pancasila melalui Ngaji Filsafat di MJS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informannya adalah Takmir MJS dan peserta Ngaji Filsafat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, masjid berperan untuk kemakmuran melalui tiga fungsi, yaitu spiritual, intelektual, dan sosial budaya. Kedua, melalui Ngaji Filsafat yang dilaksanakan di masjid, tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga memiliki potensi di bidang keilmuan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya dari kalangan akademisi dan umat Islam tetapi oleh masyarakat luas dan semua golongan serta antar agama dengan mempromosikan nilai humanitarianisme. Internalisasi nilai-nilai kemanusiaan dalam Pancasila secara eksplisit juga ada melalui Ngaji Filsafat seperti menghargai pendapat, peduli kepada sesama, dan menghormati hak dan kewajiban orang lain.