MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium)
Abstract
Deman berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypti. Biasanya pemberantasan Aedes sp menggunakan bahan kimia yang dapat merusak keseimbangan lingkungan. Maka perlu dilakukan pengendalian vektor yang lebih aman yaitu menggunakan insektisida alternatif dari tumbuhan dan ramah lingkungan. Salah satunya yaitu daun mangkokan (Nothopanax scutellarium). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti terhadap pemberian ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium). Metode penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium secara in vitro menggunakan larva Aedes aegypti dengan kosentrasi yang berbeda 1% , 3% , 5% , 7 % kontrol negatif (akuades) dan kontrol positif (abate). Penelitian ini dilakukan dengan empat kali pengulangan selama 1 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kosentrasi 1% mortalitas larva Aedes aegypti 10%, kosentrasi 3% mortalitas larva Aedes aegypti 80%, pada kosentrasi 5% dan 7% mortalitas larva Aedes aegypti mencapai 100%. Kontrol positif larva Aedes aegypti semua mati, sedangkan pada kontrol negatif tidak terdapat larva Aedes aegypti yang mati. Kesimpulannya bahwa ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) dapat menyebabkan kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Kosentrasi yang paling efektif terhadap mortalitas larva Aedes aegypti yaitu 5% yang mampu membunuh 10 ekor larva Aedes aegypti dalam kurun waktu 24 jam.