Bikulturalisme Islam-Australia: Pengalaman Akulturasi Nahid Afrose Kabir

Abstract

This article attempts to portray the concept of Nahid Afrose Kabir about “biculturalism identity” based on Alison Blunt and Robyn Dowling’s “roots” (homeland) and “routes” (domicile) theory (2006) and Stevens Vertovec’s research (2006) about diaspora. In practice, through her ethnical and religious identity, Nahid Afrose Kabir can interact with the Muslim community, minority ethnics, and other religious communities in Australia. With his Australian identity, she has campaigned to be active citizens. That identity is based on her life experience as immigrants, moving from place to places in the western countries until her recent settlement, Australia. Through her “multicultural identity”, she emphasizes how she, as a Muslim immigrant, should behave and show her identity. Artikel ini menjelaskan tentang konsep Nahid Afrose Kabir tentang “identitas bikulturalisme” berdasarkan teori Alison Blunt dan Robyn Dowling (2006) tentang “roots” (tanah air) dan “routes” (domisili) dan penelitian Stevens Vertovec (2000) tentang diaspora. Di dalam praktiknya, dengan identitas etnis dan agamanya, Nahid Afrose Kabir bisa berhubungan dengan komunitas Muslim dan minoritas etnis dan agama lain di Australia. Dengan identitas Australia, dia telah berkampanye untuk menjadi warga negara aktif. Identitas tersebut didasari oleh pengalaman hidupnya sebagai seorang imigran yang telah pindah mondar-mandir antara Barat dan domisilinya terakhir, Australia. Dengan “identitas bikulturalisme”, dia mempertegas bagaimana dia, sebagai seorang imigran muslim, harus bersikap dan beridentitas.