Building Awareness on Religious Plurality

Abstract

Pendidikan dilakukan sebagai stimulus untuk melahirkan proses berpikir kreatif dan kritis. Pada umumnya, pendidikan dilakukan dalam dua bentuk: transmisi dan sosialisasi. Kedua bentuk ini sama-sama menggunakan metode transformatif sebagai jalannya. Meneropong proses pendidikan di dunia, kita bisa menemukan kesamaan sekaligus perbedaan dalam setiap desain yang mengitarinya. Persamaan ini bisa dijumpai dalam materi-materi ajar yang diyakini sebagai pengetahuan dan prinsip-prinsip dasar dalam pendidikan, semisal matematika, biologi, fisika, sejarah, dan sebagainya. Persamaan ini juga bisa dijumpai dalam metodologi yang digunakan, seperti metode diskusi, reward and punishment, dan semacamnya. Artikel ini ingin menjelaskan bahwa beberapa institusi pendidikan (konteks) memberikan porsi dan ruang besar dalam mengenalkan persamaan, dan sebagian lain tidak. Perbedaan pendekatan dan metodologi yang diterapkan ini berdampak pada bagaimana agama diterima dan dikenalkan kepada masyarakat dan bagaimana agama mewujud—secara akademis ataupun praktis—dalam masyarakat.