The Nature Of Leadership

Abstract

Leader merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun perusahaan. Kreativitas dan dinamikanya seorang leader dalam menjalankan wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai atau tidak.  Hal yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer buruk dan leader adalah baik.  Metode penelitiannya adalah studi kepustakaan (Library Research) yaitu studi kepustakaan.  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah metode dokumentasi.  Teknik analisa data yang digunakan   content analysis adalah metodologi penelitian dari sebuah dokumen. Kajian isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksnya. Hasil Penelitiannya adalah Kepemimpinan didefinisikan secara luas sebagai proses mempengaruhi, yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelompok atau organisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas tersebut, motivasi dari para pengikut, untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerja sama dan teamwork serta perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang berada di luar kelompok atau organisasi. Gaya kepemimpinan merupakan hasil interaksi antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya dalam berbagai keadaan yang mempengaruhinya. Gaya kepemimpinan yang menggambarkan perilaku dalam interaksi tersebut, bila dihimpun berdasarkan kesamaannya yang dominan, akan menghasilkan berbagai tipe kepemimpinan yang tetap terlihat meskipun kondisi yang mempengaruhinya berubah-ubah, karena bersifat insedental. Adapun gaya kepemimpinan yang pokok atau dapat juga disebut ekstrem ada tiga macam yaitu: 1) Kepemimpinan yang otokrasi . Tipe ini menempatkan atau menunjukkan kekuasaan pada satu orang. 2) Kepemimpinan Demokratis. Kepemimpinan gaya ini lebih berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien pada bawahan. 3) Kepemimpinan Laissez Faire (bebas). Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin tidak memimpin, dia hanya membiarkan kelompoknya berbuat semaunya sendiri.