Identifikasi Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa
Abstract
<p class="PropertiPenulis">IDENTIFICATION OF LAND DAMAGE FOR BIOMASS PRODUCTION. The soil has limited resources and always has human pressured led to damage or disturbance, as accumulate processes of chronic anthropogenic pressures or it activities has more unfriendly. Therefore restoration processes soil ecological function develop, in increasing of biomass production has very important for wellbeing. Aim this research to identification and analysis of soil conditions of vulnerabilities, and it used to methods based to SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 or law of government RI No. 150, 2000 of year, and used or applied to geography system information (SIG) approach. This research result of showed has potentially of damage or disturbance of soil in Kramatmulya subdistrict, Kuningan, West Java, Indonesia has examples in Pejambon villages of 1, 2, and 3 area, which is differences of the potential soil of damage (Low, medium, and high). it has based on permeability aspect, which in Pejambon 1 area has high damage categories by 12,76 value cm/hours, then Ph (H20) Pejambon 2 (4,23) and 3 (4,19) value, which has of high damage categories, and DHL in Pejambon 1 (16,00), 2 (19,00), and 3 (47,00) value has high damage to categories. Processing of evaluation and monitoring of soil management is very important, besides of more increasing of human population number, of course, the need of space for fulfilling the wellbeing human aspects.</p><p class="PropertiPenulis"> </p><p class="PropertiPenulis">Tanah maupun lahan merupakan sumber daya yang terbatas dan senantiasa mendapatkan tekanan, yang mengarah pada kerusakan, akibat akumulasi aktivitas masyarakat, yang semakin tidak ramah lingkungan. Mengembalikan maupun merestorasi fungsi ekologi tanah (lahan), dalam rangka meningkatkan produksi biomassa menjadi penting, dalam memenuhi hajat hidup masyarakat banyak. Tujuan penelitian ini, mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lahan, yang rentan dengan kerusakan. Metode yang digunakan untuk penilaian tingkat kekritisan lahan. Berdasarkan pada SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 atau Perpem RI No. 150 tahun 2000 (Kriteria baku kerusakan tanah), serta pendekatannya dengan menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa, potensi kerusakan lahan yang terjadi di Kecamatan Kramatmulya, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di area Desa Pajambon 1, 2, dan 3, memiliki tingkatan kerusakan lahan yang berbeda-beda (ringan, sedang, dan berat), hal ini berdasarkan pada aspek Permeabilitas, yaitu Pejambon 1 mengalami kerusakan dengan nilai 12,76 cm/jam, kemudian berdasarkan pH (H20), Pejambon 2 dan 3 dalam kategori rusak berat dengan pH 4,23 dan 4,19, dan berdasar pada DHL Pejambon 1, 2, 3 dalam ketegori rusak berat, sehingga memonitoring dan mengevaluasi penggunaan lahan menjadi penting, seiring dengan makin meningkatnya jumlah populasi manusia, yang tentunya membutuhkan ruang untuk memenuhi atau mencukupi hidup secara layak.</p>