Konstruksi Budaya Damai Berbasis Manajemen Kesiswaan dalam Model Sekolah Ramah Anak
Abstract
Abstrak Harmonisasi kehidupan merupakan suatu kondisi yang diharapkan oleh semua bangsa. Tanpa harmonisasi, tentunya akan muncul banyak kekacauan dan perpecahan dalam masyarakat. Indonesia sebagai bangsa yang heterogen (multi-culture, etinik, ras, dan agama), dinilai cukup rentan terhadap munculnya konflik sosial yang dapat mengancam keutuhan negara (disintegrasi bangsa). Untuk itulah konstruksi budaya damai dalam berkehidupan bermasyarakat di pandang sebagai suatu hal yang urgent dan wajib dilakukan. Konstruksi budaya damai dapat diajarkan melalui pembiasaan baik dan contoh-contoh kongkrit di lingkungan sekolah dan masyarakat pada umumnya. Pembiasaan budaya damai di sekolah perlu dilakukan melihat kondisi pendidikan hari ini mulai rawan akan munculnya berbagai aktifitas perundungan (bullying) pada diri siswa. Atas dasar inilah, penerapan model madrasah/sekolah ramah anak perlu diinisiasi, dikembangkan, dan diterapkan di semua lini pendidikan terutama pada jenjang Pendidikan Dasar. Faktanya, jenjang ini menjadi dasar untuk mengkonstruksi dasar-dasar pengetahuan dan karakter dalam diri siswa. Karena apa yang diajarkan dan diinternalisasikan pada fase ini akan mengakar kuat pada diri siswa. Konstruksi budaya damai di sekolah dapat dilaksanaan melalui manajemen kesiswaan model sekolah ramah anak. Dalam kontek ini, konstruksi budaya damai berbasis manajemen kesiswaan telah di laksanakan di SDN 01 Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang; dan didesain melalui program 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun). Program 5S ini merupakan turunan dari Visi-Misi Sekolah yang dijabarkan dalam manajemen kesiswaan. Hasil penerapan program ini secara nyata berkonstribusi positif dalam upaya meningkatkan harmonisasi dan prilaku damai siswa SDN 01 Palaan. Kata Kunci: Konstruksi Budaya Damai, Manajemen Kesiswaan, Sekolah Ramah Anak.