Pembangunan melalui Kolaborasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Abstract

Pembangunan di Negara berkembang sering mengalami kegagalan. Hal ini dicurigai sebagai akibat dari faktor internal negara tersebut. Penduduk negara berkembang kurang memiliki budaya ilmiah sehingga kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologinya (iptek/S&T) lemah. Implikasinya adalah kurangnya investasi yang dikeluarkan untuk penguasaan S&T. Iptek berkembang pesat di negara maju sehingga aplikasi di negara berkembang mengalami kendala. Negara maju dan negara berkembang harus melakukan kolaborasi pembangunan untuk mengatasi kendala yang dihadapi negara berkembang. Negara maju harus melakukan tranformasi iptek yang dibutuhkan oleh negara berkembang sehingga lambat laun kapasitasnya semakin meningkat. Terbangunnya S&T capacity merupakan langkah penting dalam kolaborasi pembangunan karena didalamnya terdapat transfer of knowledge. Transfer ini akan memperkuat soft skill untuk. melaksanakan pembangunan. Pembentukan soft skill harus selaras dengan keragaman dan kearifan budaya iokal sehingga pembangunan tidak kontra produktif terhadap budaya.