Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Di Ruang Perawatan Intensif
Abstract
Kondisi kritis pada pasien yang dirawat di ruang perawatan intensif bisa menimbulkan kecemasan pada keluarga. Kecemasan keluarga muncul akibat adanya ancaman kematian, kecacatan, dan biaya perawatan yang mahal. Upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan adalah dengan psikoterapi melalui interaksi komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperiment. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen ZSAS (Zung-Self Anxiety Scale). Analisa data menggunakan t-test: two-sample assuming unequal variances. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah komunikasi terapeutik adalah 42.73 dan 36.43. Tingkat kecemasan sebelum komunikasi terapeutik yaitu ringan (56.7%) dan sedang (43.3%), dan tingkat kecemasan sesudahnya adalah ringan (100%). Nilai uji T yang dilakukan mendapatkan Thitung 4.49 dengan P-value 0,000 dan kolerasi 0,613. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara pemberian komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di Ruang Intensif. Catatan Penerbit Polekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun.