MENINJAU KEMBALI PELAKSANAAN EVALUASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Abstract
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada pada hari Senin hingga Rabu tanggal 15-17 April 2014, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemendiknas RI) akan melaksanakan ritual tahunan, dimana dalam pelaksanaanya selalu menjadi pembicaraan diberbagai media masa, baik lokal maupun nasional, yakni Ujian Nasional (UN) bagi SMA/MA diseluruh Indonesia. Hal ini bisa dipahami, mengapa berbagai media tersebut begitu antusias untuk meliput pemberitaan UN tersebut, karena berdasarkan berbagai pengalaman ditahun sebelumnya, pelaksanaan UN tersebut banyak menimbulkan polemik, kritik, intrik, dan serangkain kesibukan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari siswa, orang tua siswa, aparat kepolisian, guru, pihak perguruan tinggi, dan seterusnya. Berangkat dari momen ini, tulisan ini bukan ingin mengajak berdiskusi perlu atau tidak perlu ujian nasional, namun mengajak untuk melihat kembali, dengan mengkaji apa sebenarnya yang terjadi dalam pelaksanaan ujian tersebut dalam perspektif studi kebudayaan. Tulisan ini akan menjelaskan; 1. Apa yang dimaksud dengan studi kebudayaan, 2, juga apa hubungannya dengan permasalahan pendidikan, 3, Bagaimana studi kebudayaan memandang pelaksanan Ujian disekolah., 4, Mencari format Ujian di Sekolah di masa datang.