IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SPIRITUAL QOUTIENT (Studi MTs Miftahul Huda Selok Anyar Pasirian)

Abstract

Persoalan kecerdasan, dalam konteks pembelajaran merupakan masalah yang mendasar. Hal ini karena manusia yang menjadi obyek sekaligus subyek dalam proses pelaksanaan pendidikan memiliki berbagai potensi kecerdasan, baik akal maupun imajenasi yang dapat dikembangkan secara maksimal. Otak manusia, struktur mental, dan anatomi-spikologis serta fakultas ruhaniyah yang diciptakan oleh Allah SWT merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya dengan tugas sebagai rahmatan lil alamin. Dengan demikian manusia sebagai makhluk Allah SWT dianugerahi potensi kecerdasan yang tidak terbatas. Namun demikian banyak kalangan yang sangat menghawatirkan dengan hasil proses pendidikan yang laksanakan oleh kebanyakan lembaga pendidikan saat ini, yaitu dinama anak didik sebagai manusia hanya dibangun dari strumktur otak saja dalam menghadapi kondisi kehidupan masyarakat saat ini. Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa program pendidikan spiritual quatient di MTs. MifThul Huda terencana dengan baik dalam bentuk ibadah sehari-hari (aqidah akhlak), hubungan sesama manusia dengan istilah “Diri dan mengenel Diri” (PKn), dan hubungan dengan alam lingkungan dengan istilah dzikrul alam. Dari proses pendidikan spiritual quatient ini didapatkan hasil baik, dimana 11,32% katagori “Rendah”, 15,09% masuk dalam katagori “Sedang”, dan 73,58% termasuk dalam katagri “Baik”. Maka dengan ini pendidikan spiritual quatient yang dilaksanaka di MTs. Miftahul Huda dianggap berhasil. Maka dengan demikian bahwa pendidikan spiritual quatient merupakan salah satu pontensi kecerdasan yang dimiliki manusia dan dikembangkan secara maksimal dan optimal karena dengan kecerdasan spiritual quatient ini anak didik bisa memfungsi IQ dan EQ secama sempurna dalam konteks kehidupan anak didik dimasa depan.