Abstract

Keberhasilan pembaharuan sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator dan sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran. Hal ini membuat guru layak mendapatkan reward. Salah satu reward yang diberikan oleh Negara terhadap guru adalah dengan sistem sertifikasi. Implikasi dari kepemilikan sertifikasi pendidikan, guru akan mendapatkan penghasilan di atas kebutuhan standar. Di sisi lain guru juga dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas output peserta didik. Di sinilah kesenjangan muncul. Dari berbagai riset menunjukkan sistem sertifikasi banyak menemui problematikanya. Karenanya tulisan ini membuat analisis problem serta pemecahan masalahnya sebagai bagian dari kegelisahan akademik. Solusinya antara lain dengan meningkat kualitas pendidikan tenaga pendidik, optimalisasi LPTK, pembuatan laporan kinerja guru, pelatihan pemanfaatan IT, validitas data pendidik dan membuat matrikulasi bagi tenaga pendidik yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan.