PERAN JIWA DALAM MERAIH KESEMPURNAAN HIDUP PERSPEKTIF SERAT WULANGREH
Abstract
Manusia merupakan makhluk monodualis. Makna dari monodualis ialah selain sebagai makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Makhluk individu merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur jasmani (badan) dan unsur rohani (jiwa). Setiap jasmani mengalami pertumbuhan, jiwa manusia juga mengalami perkembangan. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, manusia mulai fokus hanya pada pemenuhan kebutuhan jasmani daripada kebahagiaan yang sesungguhnya. Manusia mulai menilai segala sesuatu dari segi fisik daripada kekayaan jiwa. Sementara hak dan kebutuhan jiwa mereka abaikan. Allah SWT memberikan bekal yang sama pada setiap manusia. Namun, manusia berkembang menjadi manusia yang berbeda satu dengan lainnya. Jiwa merupakan pengendali bagi manusia. Tidak semua manusia mampu mengendalikan diri untuk tetap berada dalam kebaikan, apalagi saat beradu dengan godaan yang ada di sekitarnya. Bagaimana jiwa mampu mengantarkan manusia mencapai kesempurnaan hidup tercantum dalam Serat wulangreh. Serat Wulangreh merupakan kitab Jawa kuno yang ditulis oleh Sunan Pakubuwana IV, yang sebagian besar isinya dipengaruhi oleh ajaran Islam. Pemahaman mengenai peran jiwa dalam Serat Wulangreh bisa digunakan sebagai sarana untuk memahami individu (khususnya Jawa) dalam Bimbingan dan Konseling berbasis budaya (Indigenus Healing).