JAMAAH LAHAR MANIA SEBAGAI PERWUJUDAN STRATEGI DAKWAH DALAM MEMPERBAIKI PERILAKU REMAJA
Abstract
Peranan Da’i dan pemuka agama dalam dakwah masih di bilang lawas, karena metode dakwah yang sering dilakukan adalah bil lisan (bentuk pengajian umum). Di kalangan pemuda hal tersebut kurang relevan karena para pemuda lebih suka dengan acara dangdut, pop, punk, Regae, gitaran dan lain sebagainya. Setiap hari yang didengarkan dan dinyanyikan adalah lagu-lagu pop atauapun dangdut dan sangat jarang mereka membaca Sholawat. Majlis solawat lahar mania identik dengan hadrah mordern menggunakan rabana gendang dan alat musik elektronik. Menghiasi suasana menarik kekinian di masyarakat. Jika mengingat kesenian hadrah tidak lepas dengan sholawat. Umumnya sholawat itu ialah do’a kepada Allah Swt untuk nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, dan sahabatnya. Seni musik tradisional Islam (Hadrah. Perpaduan antara media dan metode dakwah sebagai wujud reformasi dalam segala bentuknya memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat Islam lebih khusus teruntuk kalangan remaja yang masih dalam fase pencarian jati diri mereka. Strategi dakwah yang dilakukan oleh pendiri Lahar Mania (“Lailahaillallah Muhammadurrosulullah”) mendulang banyak perubahan, hal ini terbukti dari 5.200 jamaah yang sebagian besar adalah kalangan remaja sedikit banyak menggeser kecintaan mereka terhadap pertunjukan Orkes Dangdut yang umumnya sering terjadi pertikaian/pertengkaran di Desa Sumber Kledung Probolinggo. Sementara Lahar Mania mengemas dakwah dalam bentuk sholawatan diiringi musik hadrah tak pernah ada satu pun momentum pertikaian di kalangan mereka, meskipun banyak jamaah yang berjoget-joget mengikuti iringan hadrah. Kata Kunci: Jamaah, Strategi, Dakwah, Perilaku Remaja