ANALISIS WACANA BERITA TENTANG PEMBUNUHAN SALIM KANCIL DI KORAN RADAR SEMERU (STUDI ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PEMBUNUHAN SALIM KANCIL DALAM PERSPEKTIF LINGKUNGAN)

Abstract

Kasus Salim Kancil di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi perhatian public. Koran Radar Semeru Group Jawa Pos yang memberitakan peristiwa Pembunuhan Salim Kancil merupakan koran nasional yang terletak di Kabupaten Lumajang. Berita adalah informasi yang sangat dibutuhkan orang dalam menentukan tempatnya ditengah dunia yang secara cepat berubah (Shibsiutani, dalam Munandar, et. al., 2004 : 57). Berita kasus Salim Kancil sangat menarik untuk bahan kajian penelitian. Penelitian ini untuk mengungkap dan menggali dari wacana isu kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir menjadi termarginalkan dalam pemberitaan media massa. Penelitian ini merumuskan masalah tentang Koran Radar Semeru mengembangkan wacana issu pembunuhan Salim Kancil. Dalam penelitian ini dengan menggunakan kajian wacana, ideology dan hegemoni, teks, kognisi sosial, teks, konteks sosial. Penelitian ini berjenis kualitatif kritikal dengan metode Analisis Wacana Kritis dengan model analisis Van A. Teun Dijk yang menggambarkan tiga dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Intinya, menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut kedalam satu kesatuan analisis. Penelitian ini menyimpulkan analisis Teks berita Koran Radar Semeru selama 26 September sampai Desember 2015, selama 64 edisi berita tentang Salim Kancil terdapat upaya mengalihkan isu lingkungan pada isu hukum. Pada analisis Kognisi Sosial berita Koran Radar Semeru mencerminkan bahwa Peliputan dan pemberitaan oleh Wartawan tidak melihat kasus murni Salim Kancil sebagai Isu Lingkungan meski mereka menempatkan korban Salim Kancil dan Tosan sebagai aktifis anti tambang, dibanding isu-isu Lingkungan. Pada Analisis Sosial peliputan pada narasumber yang berkompeten lebih konsen untuk membahas penyelesaian kasus hukum. Kata kunci: Berita, Kasus Salim Kancil, Lingkungan, wacana kritis, teks, Kognisi social, kontek sosial