Efek Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) terhadap Jumlah Sel Epitel Bersilia Bronkus pada Tikus Wistar yang Dipapar Asap Rokok.
Abstract
Latar Belakang : Asap rokok menyebabkan stress oksidatif dan memicu aktifitas Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR)pada sel epitel bronkial, sehingga menyebabkan hiperplasia dan peningkatan jumlah sel epitel tersebut. Buah kersen (Muntingia Calabura) mempunyai aktifitas antioksidan yang kuat dan diharapkan dapat menurunkan jumlah oksidan yang ditimbulkan oleh paparan asap rokok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek ekstrak buah kersen terhadap jumlah sel epitel bersilia pada saluran nafas pada tikus wistar yang dipapar asap rokok.Metode : Tikus wistar berjumlah 24 ekor dibagi menjadi 4 kelompok : kelompok kontrol negatif (K-)diberikan plasebo saja, kelompok kontrol positif (K+) diberikan plasebo dan dipaparkan asap rokok, kelompok perlakuan 1 (P1) dan kelompok perlakuan 2 (P2) yang dipapar asap rokok dan diberi ekstrak buah kersen per oral dengan dosis 100 mg/kg BB /hari dan 200 mg/kgBB/hari. Pemaparan asap rokok dilakukan selama 30 menit setiap hari. Perlakuan ini dilakukan selama 20 hari , kemudian semua binatang coba diterminasi. Kemudian dilakukan analilsis sel epitel bronkial.Hasil : Melalui analisis Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,000) antara jumlah sel sepitel bersilia pada kelompok kontrol negatif (K-) dengan kelompok kontrol positif (K+). Terdapatperbedaan yang signifikan (p=0,001) jumlah epitel bersilia antara kelompok kontrol positif (K+) dengan kelompok perlakuan 1 (P1).Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen dengan dosis 100mg/kgBB/hari memberikan efek signifikan dalam hal menurunkan jumlah sel epitel bersilia bronkial pada tikus yang dipapar asap rokok.Kata kunci : asap rokok, buah kersen, sel epitel bersilia.