Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan

Abstract

Bensin yang tersedia di Indonesia adalah bensin jenis Premium dan Pertamax. Bensin Premium mengandung tetra-etil-lead yang terkandung timbal dengan nilai oktan 88 sedangkan Pertamax mengandung metil-tertil-butil-eter atau etil-tertil-butil-eter sebagai pengganti timbal dengan nilai oktan 92. Senyawa benzena dan timbal merupakan senyawa berbahaya yang mempengaruhi sistem pernapasan seperti bronkus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendedahan uap bensin jenis Premium dan Pertamax terhadap gambaran histologi bronkus tikus putih (Rattus norvegicus). Subyek penilitian 27 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, berumur 8 minggu dengan berat 150-220 gram. Subyek dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok kontrol (K), Pertamax (P1) dan Premium (P2). Pada kelompok P1 dan P2 diberikan pendedahan uap bensin 8 jam/hari selama 30 hari dan kelompok K (tidak diberikan perlakuan). Rata-rata  ketebalan epitel bronkus kelompok K (25,2211±3,20932)µm; P1 (28,4411±2,82673)µm; dan P2 (31,5422±4,11304)µm. Uji Tukey menunjukkan perbedaan ketebalan epitel yang signifikan antara kelompok K dan P2 dengan p=0,002.  Rata-rata diameter bronkus kelompok K(1284,78±97,778)µm; P1(1054,67±159,625)µm dan P2(978,22±219,136)µm. Uji Tukey menunjukkan perbedaan panjang diameter bronkus yang signifikanantara kelompok K dan P1 dengan p=0,021, sedangkan kelompok K dan P2 dengan p=0,002. Rata-rata jumlah sel goblet kelompok K(6,7778±0,7362); P1(9,9444±0,99041) dan P2(11,6356±0,47276). Uji Tukey menujukkan perbedaan jumlah sel goblet yang signifikan antara kelompok K, P1 dan P2 dengan p=0,000. Pendedahan uap bensin kelompok P1 dan P2 mempengaruhi gambaran histologi berupa ketebalan epitel, diameter bronkus dan jumlah sel goblet pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.Kata Kunci: Uap, Bensin, Epitel, Bronkus