Prevalensi Nyeri Pada Lansia

Abstract

Pendahuluan : Lansia merupakan salah satu kelompok  berisiko (population at risk) yang semakin meningkat jumlahnya. Allender, Rector, dan Warner (2014) mengatakan bahwa populasi berisiko (population at risk) adalah kumpulan orang-orang yang masalah kesehatannya memiliki kemungkinan akan berkembang lebih buruk karena adanya faktor faktor yang mempengaruhi. Penuaan menyebabkan penurunan cadangan fungsional dalam organ dan sistem, serta sindrom geriatri yang muncul dengan parameter multifaktorial, inkontinensia, gangguan tidur, malnutrisi, delirium, luka tekan, nyeri dan jatuh, yang berhubungan dengan kematian. Salah satu sindrom yang paling umum dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika individu melebihi usia 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan meningkat setiap sepuluh tahun. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui prevalensi nyeri terhadap lansia. Metode penelitian: Jenis studi literatur yaitu literatur review. Strategi pencarian studi berbahasa inggris yang relevan dengan topik, dilakukan dengan menggunakan database PubMed, Google Scholar dan Semantic Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah lanjut usia dan nyeri. Hasil penelitian: Adanya prevalensi nyeri pada orang dengan lanjut usia dan tingkat keparahan nyeri bisa dilihat dari umurnya. Kesimpulan: Lansia adalah seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun dan lansia bukan suatu penyakit melainkan suatu proses lanjutan yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh. Salah satu sindrom yang paling sering dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika usia sudah 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan akan semakin meningkat setiap 10 tahun.