PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP TENSILE STRENGTH DAN ELONGATION AT BREAK EDIBLE FILM DARI NATA DE SOYA

Abstract

Perkembangan industri makanan disertai dengan perkembangan pengemasannya. Saat ini dibutuhkan pengemas makanan yang ramah lingkungan dan aman dikonsumsi oleh tubuh manusia. Pada penelitian ini dikembangkan pengemas makanan berupa edible film dari nata de soya dengan melihat pengaruh penambahan gliserol pada kualitas tensile strength (kekuatan tarik) dan elongation at break (pemanjangan saat pemutusan). Edible film nata de soya dibuat dari hasil samping pengolahan tahu yang biasanya hanya dibuang ke sungai. Nata de soya yang terbentuk dihaluskan ditambah dengan larutan gliserol kemudian diletakkan dalam cetakan kaca dan di oven dengan suhu 40oC selama 24 jam. Variasi penambahan gliserol 1% menghasilkan kekuatan tarik 0,11 N/mm2 dan pemanjangan saat pemutusan sebesar 0,976%. Penambahan gliserol 1,5% menghasilkan kekuatan tarik 0,098 N/mm2 dan pemanjangan saat pemutusan sebesar 1,211%. Kekuatan tarik 0,086 N/mm2 dihasilkan saat variasi penambahan gliserol 2% dan pemanjangan pemutusan meningkat menjadi 1,266%. Kekuatan tarik menurun menjadi 0,071 N/mm2 dan pemanjangan pemutusan naik pada penambahan gliserol 2,5 %. Penambahan gliserol 3% mengakibatkan kekuatan tarik berkurang menjadi 0,064 N/mm2 dan pemanjangan pemutusan bertambah menjadi 1,324%. Penambahan gliserol sebanyak ml dalam 100 gram nata de soya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan gliserol memberikan pengaruh terhadap kekuatan tarik dan pemanjangan saat pemutusan dari edible film nata de soya. Kata kunci: elongation at break, gliserol, nata de soya, tensile strength