PENGARUH WAKTU DAN SUHU PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI ECENG GONDOK ( EICHHORNIA CRASSIPES ) SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH DENGAN SUHU TINGGI SECARA PIROLISIS

Abstract

Eceng gondok merupakan gulma yang cukup berlimpah di Indonesia dan dianggap sebagai masalah. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi gulma akibat pertumbuhan eceng gondok yang sangat cepat ini adalah menjadikannya sebagai karbon aktif. Karbon aktif banyak digunakan sebagai adsorben didalam industri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) membuat karbon aktif dari pemanfaatan eceng gondok secara pirolisis dengan tanpa menambahkan bahan pengaktif, (2) mengetahui pengaruh variabel waktu dan suhu pirolisis terhadap mutu karbon aktif tersebut sesuai dengan SII No. 0258-79 dan SNI 06-3730-1995, (3) Mengetahui kadar karbon pada karbon aktif eceng gondok melalui uji EDX, (4) Mengetahui diameter pori karbon aktif eceng gondok melalui uji SEM, (5) Mengetahui derajat kristalinitas karbon aktif eceng gondok melalui uji XRD. Metode yang digunakan adalah dengan suhu tinggi secara pirolisis. Tahap preparasi eceng gondok, pirolisis, uji kualitas karbon aktif. Proses pirolisis dilakukan dengan variasi waktu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 jam, variasi suhu 200,300,400,500 oC. Hasil pirolisis terbaik didapatkan pada waktu 2 jam dan suhu 500 oC, yaitu daya serap iodine 259,26 mg/g, kadar air 7,52 %, kadar zat mudah menguap 41,94 %, kadar abu 4,3 %, kadar karbon terikat 53,76 %. Sesuai hasil uji EDS penyusun komponen kimia karbon aktif tertinggi adalah karbon (C) sebesar 85%. Diameter pori karbon aktif rata-rata sebesar 18, 6 mikrometer. Derajat kristalinitas karbo aktif eceng gondok sebesar 64,205%. Kata kunci: karbon aktif, pirolisis, eceng gondok