PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN BATU BARA LOKAL DAN IMPOR TERHADAP KUALITAS KOKAS PT ABC

Abstract

Kokas merupakan hasil karbonisasi batu bara tanpa kontak udara yang menyebabkan berkurangnya kandungan zat terbang pada batu bara sehingga nilai karbon tertambatnya menjadi meningkat. Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan bahan pereduksi besi dalam proses pembuatan baja dalam teknologi blast furnace. Kokas yang digunakan harus memenuhi parameter kimia dan fisik yang dipersyaratkan karena memiliki peranan penting dalam meningkatkan produktifitas pembuatan baja. Parameter kimia yang dibutuhkan pada kokas yaitu nilai kadar air, kadar zat terbang, kadar abu, kadar karbon tertambat, sedangkan untuk pengujian kualitas kokas didasarkan pada dua indek degradasi yaitu CRI (coke reaction index) dan CSR (coke strength after reaction). Tidak semua batu bara lokal memiliki kualitas yang memenuhi parameter yang dipersyaratkan, seperti batu bara Adaro dan Marunda Graha Mineral (MGM) dari Kalimantan yang memiliki kualitas dibawah standar yang dipersyaratkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan batu bara sesuai dengan standar yang dipersyaratkan PT ABC melalui pencampuran atau blending batu bara lokal dengan batu bara impor German Creek 8 (GC-8) dan Moranbah North (MN) yang memiliki kualitas yang lebih bagus. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu 1000ÂșC selama 1 jam dalam suatu tungku. Variasi komposisi yang dilakukan sebanyak tiga variasi. Selanjutnya kokas hasil karbonisasi dilakukan pengujian. Dari beberapa parameter kualitas kokas yang dipersyaratkan oleh PT ABC didapat hasil kadar air ketiga variasi sampel masih memiliki kadar air yang dipersyaratkan yaitu dibawah 4%, Kadar zat terbang ketiga variasi sampel masih memenuhi nilai yang dipersyaratkan yaitu