Perubahan Pola Kehidupan Masyarakat Asli Terhadap Pertumbuhan Industri Tekstil Di Desa Lojikobong Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka

Abstract

The existence of industrial estates can also trigger population mobility, namely there are immigrants to areas around industrial estates. The presence of immigrants will influence a shift in social behavior in the level of solidarity between local residents and migrants who carry their values ​​and behavior with the local community. As a result, the weakening and diminishing of solidarity in terms of mutual cooperation is a result of the busyness and the large number of people who spend time at work. Busyness is what makes people pay less attention to the religious field as well. The method used by the writer in preparing this research is qualitative. Data collection using data collection techniques and tools as observation, interviews and documentation. Some data analysis techniques are data reduction, display data, and drawing conclusions. The existence of an industrial area in Lojikobong Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency has implications for changes in the behavior of the surrounding community, namely in the behavior of mutual cooperation in the fields of environmental cleanliness, public interest and disaster management. Behavioral changes resulting from the establishment of industrial estates are in the economic life they get. It can be seen from the people's lifestyle which is shown in consumptive behavior, because the entry of industry automatically opens job opportunities for the surrounding community. Then factory workers in addition to getting a basic salary, also get income from overtime work and other profitable factory policies. Changes in behavior in the religious field prior to the presence of industrial estates such as routine recitation, yasinan and congregational prayer. Public enthusiasm for participating in the series of religious activities seems high. Abstrak Keberadaan kawasan industri juga dapat memicu terjadinya mobilitas penduduk yaitu terdapat penduduk pendatang ke daerah sekitar kawasan industri. Keberadaan penduduk pendatang akan berpengaruh terhadap pergeseran perilaku sosial dalam tingkat solidaritas antara penduduk lokal dan penduduk pendatang yang membawa tata nilai dan perilakunya dengan masyarakat setempat. Akibatnya melemah dan melunturnya solidaritas dalam hal bergotong royong diakibatkan dari kesibukan dan banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu di tempat kerja. Kesibukan itulah yang membuat masyarakat menjadi kurang perhatian terhadap bidang keagamaan juga. Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data dengan teknik dan alat pengumpulan data sebagai yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Beberapa tekhnik analisis data yaitu data reduksi, data display, penarikan kesimpulan. Keberadaan kawasan industri di Desa Lojikobong Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka berimplikasi pada perubahan perilaku masyarakat disekitarnya yaitu dalam perilaku bergotong royong pada bidang kebersihan lingkungan, kepentingan umum dan penanganan musibah. Perubahan-perubahan perilaku akibat berdirinya kawasan industri adalah dalam kehidupan enonomi yang mereka peroleh. Nampak dari gaya hidup masyarakat yang ditunjukkan pada perilaku konsumtif, karena telah masuknya industri otomatis terbukanya peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Kemudian pekerja pabrik selain mendapatkan gaji pokok, mendapatkan juga penghasilan dari kerja lembur serta kebijakan-kebijakan lain dari pabrik yang menguntungkan. Perubahan perilaku dalam bidang keagamaan sebelum hadirnya kawasan industri seperti pengajian rutin, yasinan dan sholat berjamaah. Antusias masyarakat untuk mengikuti rangkaian kegiatan keagamaan tersebut nampak tinggi.