MEMBANGUN SISTEM EKONOMI UMAT BERBASIS SYARIAH

Abstract

Terjebaknya Indonesia di dalam utang luar negeri tidak terlepas dari hegemoni dan berkembangnya kapitalisme serta imperialisme baru. Kita melihat bukti yang semakin nyata dari hari ke hari yakni terjadinya disempowerment terhadap bangsa dan negara Indonesia. Kita menyaksikan pula bahwa yang terjadi saat ini pembangunan pihak asing di Indonesia dan bukan pembangunan Indonesia. Disempowerment ini berkelanjutan sehingga pengangguran dan kemiskinan rakyat semakin meluas. Kebijaksanaan ekonomi yang mengutamakan pertumbuhan dan mengabaikan perluasan lapangan kerja bukanlah hanya suatu kelengahan (mindset dari kelompok market fundamentalist), tetapi patut diwaspadai sebagai suatu kepentingan untuk mendominasi dan melanggengkan ketergantungan nasional. Maka perlu upaya islamisasi ilmu ekonomi yang mengarah pada keselarasan antara dimensi etis ekonomi dan dimensi praktisnya (bisnis) dalam pengertian yang integratif, tidak parsial dengan tujuan membangun masyarakat yang berkeadilan. Hal ini tentunya berbeda dengan aksioma kapitalis bahwa kegiatan ekonomi (bisnis) itu mempunyai tujuan ekonomis, yaitu keuntungan meterial sehingga keuntungan menjadi ideologinya dalam berbisnis meskipun harus mengorbankan nilai-nilai etika. A phenomenon in which Indonesian is in a trapped of  abroad debt does not become free from hegemony and the development of  capitalism and also a new imperialism. We see a real prove showing that from day to day it occurs disempowerment towards Indonesian nation-state. We also see what hapens in Indonesian nowadays is merely the development of  foreign side and it is not Indonesian development. Disempowerment occurs in continuity and it gives broad effects to people in which they become jobless and the numbers of  poor people are getting increase. An economy policy which emphasises on development but it ignores expansion of field of work is not supposed as a neglectedness (mindset of  market fundamentalists group), but it needs to be given attention as self  interest to dominate and perpetuate towards national dependence. Referring to the fact, it is important to conduct Islamization of  economy science focusing itself  on conformity between economy ethical and practical dimensions (business) integratively with the purpose to develop people in justice. This is possibly different from capitalism axiom saying that business has an economical purpose in term of materials profit so that profit itself is used as an ideology to conduct business  although it has to sacrifice values of ethical.