HISTORITAS HADIS DALAM KACAMATA M. MUSTAFA AZAMI
Abstract
Problematika kesejarahan hadis masih tetap menjadi isu utama dalam pengkajian hadis modern. Urgensitas pengkajian historisitas hadis akan mengungkap sejauhmana keotentikan hadis dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berbagai pandangan yang ada dan berkembang dewasa ini perlu mendapat tanggapan serius, sebab di dalamnya ada pandangan yang tidak sesuai secara fakta historis-empiris. Problem utama tulisan ini menyangkut sejauhmana argumentasi pemikiran kesejarahan hadis benar-benar dapat diterima secara ilmiah. Sementara pendekatan yang dipakai lebih bersifat historis, dengan mengacu pada model sejarah pemikiran. Azami mencoba memberikan kritik dan pelurusan atas beberapa pandangan yang mencoba mendistorsi kesejarahan hadis. Bukan hanya kalangan orientalis semata yang mendapat kritik dari Azami, termasuk ulama sekaliber al-Asqalani dan al-Baghdadi juga mendapat sorotan. Ungkapan kodifikasi hadis seringkali diasumsikan semua proses penulisan hadis sejak masa awal. Sementara dalam lintasan sejarah kodifikasi hadis baru ada masa az-Zuhri. Azami menjelaskan bahwa penulisan (kitabah) hadis berbeda dengan kodifikasi (tadwin) hadis. The most interesting modern hadith study nowdays is historical problem of hadith. Because it will verify original or genuine hadith truely and scientifically. Many though must be respondsed seriously, nevertheless, it could not have based on the contex historically and empirically. Because some of distortion in historical hadith, Azami gives critical thought not only to orientalist thought but also to the popular scholar Asqalani and Albagdadi. In Azami’s thought differenciated between kitabah of hadith and tadwin of hadith.