KONSEPSI PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK DALAM PANDANGAN ‘ABD ALLAH NASIH ‘ULWAN

Abstract

Berbicara tentang seks, sama halnya berbicara tentang kehidupan sehingga seks merupakan sesuatu yang urgen sekaligus sensasi. Adanya potensi dan kecenderungan seksual dalam setiap diri manusia sejak masa anak-anak adalah fitrah, dan menyia-nyiakan fitrah sama halnya menyia-nyiakan amanah Tuhan. Islam sebagai agama yang sangat memperhatikan terhadap aspek manusiawi, mengakomodir potensi ini dengan memberikan tuntunan yang seharusnya dibuat pedoman oleh manusia sebagai makhluk yang paling mulia, agar tidak melakukan penyimpangan seksual dalam kehidupannya yang akan mengancam eksistensi dirinya sebagai manusia. Tuntunan agama tentang seks akan dapat diimplementasikan secara baik melalui pendidikan. Dari sinilah pendidikan seks perlu mendapat perhatian sejak dini. ‘Abd Alla>h Na>s}ih} ‘Ulwa>n menyajikan konsep jitu tentang esensi pendidikan seks untuk anak serta sistematika materinya sebagai upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual sejak ia mulai mengerti tentang perkara-perkara yang berkenaan dengan naluri seksual dan perkawinan. Sehingga setelah ia tumbuh menjadi pemuda dapat memahami perkara-perkara kehidupan, mengetahui apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkan, dan mampu menerapkan tingkah laku islami sebagai akhlak hidupnya, serta menutup segala kemungkinan yang mengarah pada hubungan seksual terlarang. Talking about sex, as well as talk about life so that sex is something that is urgent at the same sensation. Their potency and sexual inclination in every human being since childhood is the nature, and the wasting of nature as well as wasting the mandate of God. Islam as a religion that is very attentive to the human aspect, to accommodate this potential by providing guidance that should be made guidelines by humans as the most noble creature, in order not to commit sexual perversion in his life that would threaten the existence of himself as a man. Religious guidance about sex will be implemented either through education. From this, sex education need attention early on. ‘Abd Alla>h Na>s}ih} ‘Ulwa>n presents the concept of telling about the essence of sex education for children as well as a systematic teaching material, awareness, and information about sexual problems since he began to understand about the cases that regard with marriage and sexual instincts. So when he grows into a young man can understand the judge actions of life, to know what is permitted and what is forbidden, and being able to apply Islamic behavior as moral life, as well as closing all possibilities that lead to illicit sexual relations