PERSUASIF PADA SPANDUK PILKADADI KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017-2018

Abstract

Komunikasi politik tidak bisa dilepaskan dari penggunaan bahasa yang mengarah pada penyampaian pesan, himbauan, harapan, permintaan, dan keinginan untuk pengaruh mempengaruhi. Bentuk-bentuk tuturan yang ada dalam komunikasi politik khususnya spanduk pemilihan kepala daerah (Pilkada) memiliki ciri yang berbeda dengan tuturan dalam komunikasi biasa ataupun komunikasi politik yang lain. Oleh karena itu, setiap manusia sebaiknya tidak hanya sekadar mengerti apa yang telah diujarkan oleh spanduk Pilkada, tetapi juga konteks yang digunakan dalam ujaran tersebut harus dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kalimat dan teknik persuasif yang digunakan pada spanduk pilkada di Kabupaten Merangin tahun 2017. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah spanduk Pilkada di Kabupaten Merangin tahun 2017 yang berjumlah 14 spanduk. Dalam penelitian ini, data yang diteliti adalah kalimat yang terdapat pada spanduk Pilkada di Kabupaten Merangin tahun 2017. Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan teknik dokumentasi, yakni spanduk Pilkada di Kabupaten Merangin tahun 2017 yang dikumpulkan dalam bentuk foto. Berdasarkan proses pengumpulan data dan analisa data yang peneliti telah lakukan, peneliti memperoleh data bahwa terdapat 7 jenis kalimat berita, 4 jenis kalimat seru, dan 3 jenis kalimat perintah. Sementara itu terdapat 5 kalimat spanduk yang menggunakan teknik identifikasi, 1 teknik rasionalisasi, 1 teknik sugesti, dan 7 teknik kompensasi. Penggunaan teknik persuasif ataupun bentuk kalimat pada spanduk tersebut bertujuan untuk memperoleh perhatian para pembacanya dan mempengaruhi emosi, pikiran, dan perasaan masyarakat luas yang juga membaca spanduk tersebut. Berdasarkan temuan ini peneliti menyarankan agar partai politik diharapkan memberikan spanduk yang berisikan hal-hal edukatif dan membangun