Analisis Strategi Optimalisasi Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan: Studi Kasus Pelabuhan Semayang, Balikpapan

Abstract

Semenjak tahun 2013 muatan petikemas dari Pelabuhan Semayang mulai dialihkan ke Kaltim Kariangau Terminal (KKT). Dengan dialihkannya muatan petikemas tersebut, fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh Pelabuhan Semayang tidak dapat dioperasikan secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah optimalisasi fasilitas dan peralatan Pelabuhan Semayang dengan penentuan jenis layanan muatan. Dalam pemilihan muatan tersebut, digunakan analisis matriks BCG dengan hasil menunjukkan bahwa muatan yang terpilih yaitu muatan barang umum (general cargo) yang berada pada kategori star dengan pangsa pasar 0,919 dan pertumbuhan industri sebesar 3,98%, sedangkan muatan petikemas hanya berada di kuadran question marks dan penumpang di kuadran dog. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara kapasitas fasilitas dan peralatan dengan proyeksi arus barang dan penumpang, gudang berkapasitas 858.755 ton per tahun mencapai titik maksimum pada tahun 2032 dengan arus muatan 884.325 ton, sedangkan 2 HMC yang digunakan berkapasitas total 804.825 ton per tahun mencapai titik maksimum pada tahun 2023 dengan arus muatan 824.564 ton. Didapatkan optimalisasi fasilitas dan peralatan Pelabuhan Semayang yaitu dengan pengembangan gudang dengan luas 380 m2 , penambahan 1 unit HMC 35 ton, pemanfaatan lapangan penumpukan seluas 2.570 m untuk off shore supply base.