Pelatihan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui
Abstract
Cakupan ASI eksklusif di Indonesia menunjukan bahwa hanya 27,1 persen bayi yang mendapat ASI eksklusif tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Dimana 31, 5 persen bayi berumur 0 – 1 bulan diberi ASI dan susu lain. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi pada tahun 2012 lebih tinggi dari pada tahun 2007 yaitu 17 persen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat Oksitosin terhadap jumlah ASI pada ibu menyusui. Penelitian ini merupakan quasi eksperiment menggunakan rancangan one grup pre-posttest. Populasi penelitian adalah seluruh ibu postpartum yang berjumlah 30 orang, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu menggunakan seluruh populasi yang ada. Pengumpulan data menggunakan data primer berupa lembar observasi. Analisis univariat dengan menggunakan rerata skor hasil penelitian dan analisis bivariat menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukan nilai rata – rata produksi ASI sebelum dan setelah dilakukan dilakukan pijat oksitosin adalah 83,83 cc dan 96,93 cc. Hasil uji t-tes menunjukkan terdapat perbedaan produksi ASI pada ibu menyusui sebelum dan sesudah dilakukan pijat oksitosin dengan nilai p = 0,001 (p kurang dari 0,05). Pijat oksitosin dapat diterapkan pada ibu postpartum untuk mengatasi ketidaklancaran pengeluaran produksi ASI serta dapat dijadikan prosedur tetap sebagai pelayanan postpartum dengan memberikan konseling tentang pijat oksitosin kepada ibu hamil dan ibu menyusui.