Pengaruh Pelatihan Emotional Intelligence Terhadap Burnout Pada Petugas Kepolisian
Abstract
Burnout merupakan suatu sindrom psikologis yang menyebabkan gangguan psikologis dan fisiologis yang lebih banyak diderita oleh pekerja sektor pelayanan. Salah satu gangguan yang terjadi adalah munculnya kelelahan emosional. Jika kondisi ini terjadi pada individu dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus, maka akan berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya sehingga berimplikasi pada penurunan kualitas pelayanan dan menghambat produktifitas organisasi. Diperlukan suatu intervensi yang efektif untuk mereduksinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan emotional intelligence dalam mereduksi burnout. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan desain Untreatedpretest-postest control group. Subyek penelitian ini anggota polisi di Polda Banten berjumlah 28 orang (14 orang kelompok eksperien dan 14 orang kelompok kontrol). Analisis data menggunakan metode Independent sample t-test gain score, untuk melihat pengaruh pelatihan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol anatara sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji hipotesis penelitian ini berdasarkan hasil Independent sample t-test gain score,(t =-2.281;p 0.036), (p kurang dari 0.05) terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Abstract: Burnout is a psychological syndrome that leads to both psychological and physiological disturbance which is most likely suffered by the workers in the service sector. One of the example, which appeared is emotional exhaustion. If the condition occurred on individuals for a long time and continuously, it will affect the reduction of sufferer life quality and in consequence, results in the digression of service quality and organization productivity. The purpose of this research was to know the influence of emotional intelligence training in reducing burnout. The method of this research was by conducting an experiment by the design of the untreated pretest-postest control group. The subjects of the research were members of policemen at Banten Regional Police as much as 28 people (14 people in the experimental group and 14 people in the control group). Data analysis was using independent sample t-test gain score methods, to know the influence of the training towards both experimental group and control group, before and after it applied. The results of the hypothesis testing of the study showed the value of independent sample t-test gain score resulted (t= -2.281; p 0.036), (p less than 0.05) means there is a significant difference between the experimental group and control group.