Implikasi Hermeneutika Al-Qur`an Fazlurrahman dan Hasan Hanafi Terhadap Penetapan Hukum Islam

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai model pemahaman atau hermeneutika Al-Qur`an menurut Fazlurrahman dan Hasan Hanafi serta relevansinya dengan penetapan hukum Islam. Hermeneutika Al-Qur`an dalam penetapan hukum Islam mempunyai posisi yang penting, sebab menjadi dasar pijakan yang pertama dan utama, sehingga dalam menetapkan sebuah hukum Islam tidak secara sporadis. Hal itu, yang ingin ditampilkan dari sosok Fazlurrahman dan Hasan Hanafi. Fazlurrahman, adalah salah satu dari sekian pemikir muslim yang sadar akan keadaan tersebut. Dengan pendekatan hermeneutika kritis dan dialektis ia berusaha membangkitkan kembali kejayaan Islam yang pernah diraih. Dengan double movement sebagai metode penafsiran Al-Qur`an, serta berdampak pada eksistensi Hukum Islam, yakni terjadinya rasionalisasi Hukum Islam. Sedangkan Hasan Hanafi menyarankan agar menerapkan hermeneutika pembebasan terhadap Al-Qur`an. Wacana turâṡ watajdîd dijadikan sebagai dasar hermeneutika Al-Qur`an, sehingga berdampak pada penentuan formalisasi maqâṣid asy-syarî’ah yang sesuai dengan kondisi sosial, budaya dan realitas saat ini.