KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DALAM MENANAMKAN AJARAN ISLAM PADA SISWA KELAS VIII (Studi Kasus di SMP Negeri I Sindang Kelingi)
Abstract
Berdasarkan observasi awal lapangan bahwa kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran di SMP Negeri 01 Sindang Kelingi ini masih bersifat konvensional, waktu yang digunakan sangat singkat, kurangnya media pembelajaran, kemudian didapatkan juga ada gejala bahwa kurangnya kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran atau rendahnya pengetahuan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru PAI dalam menanamkan ajaran Islam pada siswa di SMP Negeri I Sindang Kelingi terutama dari segi aqidah dan akhlak.Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat guru PAI dalam menanamkan ajaran Islam pada siswa SMP Negeri I Sindang Kelingi terutama dari segi aqidah dan akhlak. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fild reserch) dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh guru PAI SMPN I Sindang Kelingi yang berjumlah 3 orang, guru-guru lain, serta beberapa siswa kelas VIII untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan vertification atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi pedagogik guru PAI dalam menanamkan ajaran Islam pada siswa di SMP Negeri I Sindang Kelingi ini sudah cukup baik, mulai dari pemahaman wawasan guru, pemahaman terhadap peserta didik, kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, kemampuan guru dalam mengevalusi hasil belajar, dan kemampuan guru dalam mengembangkan potensi siswa untuk mengaktualisasikan dirinya, namun belum maksimal. Dalam menanamkan ajaran Islam pada siswa, terdapat beberapa faktor penghambat kompetensi pedagogik guru dalam menanamkan ajaran Islam pada siswa diantaranya tidak ada keseriusan dan kurangnya minat siswa dalam belajar serta waktu yang digunakan sangat singkat sehingga tidak efisien, komunikasi siswa dan guru yang kurang baik sehingga pembelajaran tidak komunikatif, serta kurangnya media pembelajaran.