PENGARUH MULTILINGUALISME DALAM DUNIA PENDIDIKAN TERHADAP NASIONALISME PESERTA DIDIK DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA

Abstract

Multilingualisme merupakan penggunaan lebih dari dua bahasa dalam proses komunikasi oleh seorang penutur satu dengan  lainnya. Pada hakikatnya multilingualisme lazim terjadi pada masyarakat yang heterogen, seperti di Indonesia termasuk dalam dunia pendidikannya. Kondisi bermultilingualisme yang terjadi dalam dunia pendidikan selain berefek positif, juga berefek negatif. Efek positif yang ditimbukan dari multilingualisme dalam dunia pendidikan salah satunya adalah terciptanya keanekeragaman berbahasa. Sementara itu, efek negatif yang timbul dari multilingualisme dalam dunia pendidikan--khususnya penguasaan dan penggunaan bahasa asing-- adalah adanya interferensi nasionalisme peserta didik dan dapat merusak kaidah bahasa Indonesia. Nasionalisme peserta didik dapat terkikis karena ada unsur kebanggaan yang berlebih ketika peserta didik menggunakan bahasa asing  daripada menggunakan bahasa Indonesia. Sementara itu, contoh interferensi bahasa asing--sebagai contohnya  bahasa Inggris--terjadi pada tataran konstruksi frasa, penggunaan konjungsi, konstruksi kalimat, dan sebaginya. Salah satu alternatif solusi untuk mencegah mengikisnya nasionalisme peserta didik dan rusaknya kaidah bahasa Indonesia sebagai akibat interferensi bahasa asing (bahasa Inggris) adalah menerapkan metode penerjemahan. Dengan metode penerjemahan, peserta didik sedikit terbatasi ketergantungannya terhadap penguasaan bahasa asing yang digunakan sebagai bahasa pengantar  dalam buku-buku bahan ajar dari luar dan peserta didik selalu dekat dengan bahasa Indonesia.