SKRINING MALARIA PADA REMAJA DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAPUSAN DARAH

Abstract

Abstrak: Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Malaria dapat menyerang semua orang: laki-laki ataupun perempuan dan pada semua golongan umur: bayi, anak-anak atau orang dewasa. Sejak tahun 2000 kematian akibat malaria secara global telah menurun sekitar 60%, di mana 65% terjadi pada anak usia balita. Sekitar 3,2 miliar penduduk (setengah dari populasi dunia) tinggal di daerah berisiko tertular malaria. Pada tahun 2015, diperkirakan terdapat 214 juta kasus malaria, di mana 400 ribu kasus di antaranya menjadi penyebab kematian. Di Indonesia sendiri terdapat 417.819 kasus positif malaria pada tahun 2012 dan menurun hamper setengahnya pada tahun 2016 menjadi 218.450 kasus. Indonesia mengalami kemajuan dalam pemberantasan malaria, terlihat bahwa dari total 258,9 juta penduduk Indonesia pada tahun 2016 sejumlah 178,7 juta penduduk (69%) telah hidup di daerah bebas enularan malaria, namun masih terdapat 16,5 juta penduduk tinggal di daerah risiko tinggi dan sedang. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan presentasi, seiring dengan jumlah daerah kabupaten/kota yang telah mencapai eliminasi pada tahun 2016 sebanyak 247 kab./kota. Malaria selama kehamilan berkonsekuensi menyebabkan kesakitan, kematian, aborsi, kelahiran dini, berat badan lahir rendah (mengacu pada penghambatan pertumbuhan intra-uterine dan prematuritas) dan transmisi transplacental dari parasit malaria. Infeksi malaria pada ibu hamil tidak hanya dapat meningkatkan risiko anemia yang dapat meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan, namun juga meningkatkan risiko kematian bayi, prematuritas dan berat badan lahir rendah. Risiko terkena malaria semakin meningkat terutama pada kehamilan trimester dua, ibu hamil memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk menderita penyakit parah lainnya bila terinfeksi malaria dibandingkan perempuan yang tidak sedang hamil. Kelompok remaja menjadi sangat penting karena mereka tidak lama lagi akan menikah dan mempunyai anak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui infeksi malaria pada remaja di surabaya berdasarkan metode hapusan darah tipis dan tebal. Penelitian ini dilakukan di pusat studi kesehatan pondok pesantren Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya. Sebanyak 54 remaja diuji dengan menggunakan metode hapusan darah tebal dan hapusan darah tipis. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 54 remaja di Surabaya negatif terhadap malaria dengan menggunakan metode hapusan darah tebal dan hapusan darah tipis.