Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Siswa Kelas IX.2 SMP Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru
Abstract
Berdasarkan pengamatan hasil analisis ulangan harian siswa kelas IX2 di SMP Negeri 1 Tanete Riaja kabupaten Barru, semester dua tahun pelajaran 2013-2014. Mata pelajaran Matematika kompetensi dasar bilangan berpangkat dan bentuk akar dengan mengacu kepada kurikulum KTSP 2006, skor ketuntasan adalah 77. Masih terdapat 12 siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 77, dari 39% siswa kelas IX.2 berada pada kriteria belum tuntas dari rata-rata ulangan harian adalah 72,6, dengan 31 orang siswa yang hadir tes. Sehingga guru matematika merasa berkewajiban memecahkan masalah melalui wadah penelitian tindakan kelas, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar matematika bilangan berpangkat dan bentuk akar melalui model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization (TAI) siswa kelas IX.2 SMP Negeri 1 Tanete Riaja Kabupaten Barru. Penelitian ini dilaksanakan tiga siklus setiap siklus merupakan rangkaian yang saling berkaitan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yang meliputi: Tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX.2 terdiri 31 orang, 15 orang jenis kelamin laki-laki, 16 orang jenis kelamin peremupan. Data kualitatif dikumpul melalui lembar observasi aktivitas siswa dan kemampuan guru, sedang data kuantitatif dikumpul melalui tes hasil belajar tiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar pada pokok bahasan Matematika bilangan berpangkat dan bentuk akar, mencapai rata-rata 61,94 siklus 1, mengalami penurunan sebesar 10,67% dari pembelajaran prasiklus. Siklus 2 mencapai rata-rata 66,71, mengalami peningkatan sebesar 4,77% dari pembelajaran siklus 1, tetapi kategori tetap yaitu kurang. Siklus 3 mencapai rata-rata 79,39, mengalami peningkatan sebesar 12,68% dari siklus 2, meningkat kategori kurang menjadi cukup.