Meningkatkan Hasil Belajar Aspek Keterampilan Permainan Sepak Bola PJOK Melalui Penerapan Model Role Playing Siswa Kelas VI SD Inpres Padaelo Kabupaten Barru

Abstract

Hasil tes diagnosis unjuk kerja permainan sepak bola siswa kelas VI SD Inpres Padaelo Barru menunjukkan hanya mencapai persentase 66,36%. Fakta tersebut berarti bahwa tidak mencapai standar kualitas keterampilan permainan sepak bola KKM minimal 70 yang ditetapkan dalam penelitian ini. Penerapan model Role Palying bertujuan meningkatkan hasil belajar aspek keterampilan permainan sepak bola PJOK. Penelitian tindakan kelas ini, prosedurnya didesain dalam menyesuaikan model siklus Kurt Lewin yang terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), obervasi (observing), refleksi (reflecting). Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada tiga kali pertemuan pembelajaran, yaitu tiga kali pertemuan untuk pemberian tindakan kemudian diberikan tes akhir siklus, sesuai skenario tindakan yang telah dirancang untuk peserta didik. siswa kelas VI SD yang berjumlah 22 orang siswa, yaitu 4 orang perempuan dan 18 orang laki-laki. Data kualitatif dikumpul melalui lembar observasi aktivitas belajar siswa dan tindakan guru, sedang data kuantitatif dikumpul melalui tes hasil belajar tiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil belajar ditunjukkan peningkatan secara positif selisih 11,09 siklus tiga dari siklus dua, memenuhi standar indikator keberhasilan tindakan. Tindakan guru ditunjukkan peningkatan skor persentase selisih 10,71% siklus tiga dari siklus dua, memenuhi standar indikator keberhasilan tindakan guru lebih besar 62,5% atau minimal baik siklus tiga. Aktifitas belajar siswa ditunjukkan peningkatan skor persentase selisih 22,03% siklus tiga dari siklus dua, memenuhi standar indikator keberhasilan aktifitas belajar siswa lebih besar 62,5% atau minimal baik siklus tiga. Disarankan: Peningkatan hasil belajar aspek keterampilan permainan sepak bola PJOK, tindakan guru aktifitas belajar siswa, dijadikan motivasi siswa pada pelaksanaan pembelajaran lainnya.