Pemanfaatan Barang Bekas untuk Eksperimen Inovatif dalam Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 3 Palopo
Abstract
Materi ajar geografi banyak membahas peristiwa alam yang sulit untuk diamati dan dibuktikan secara langsung. Peristiwa angin, kondensasi, hujan, angin tornado, letusan gunung berapi, dan arus laut sebagai contoh kecil. Akan tetapi alat praktikum untuk peragaan ataupun eksperimen peristiwa tersebut tidak mudah diperoleh, bahkan tidak tersedia di pasar. Padahal guru berkewajiban menyajikan pembelajaran yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan secara mandiri dan bermakna. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkapkan manfaat penerapan metode eksperimen inovatif menggunakan alat rancangan penulis dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar geografi siswa Kelas X-IPS-4 SMA Negeri 3 Palopo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat eksperimen inovatif dalam penyajian materi ajar sifat dan gerak air laut memberikan hasil yang baik. Secara rata-rata nilai siswa meningkat dari 66,8 pada Siklus 1 menjadi 79,2 pada Siklus 2. Pada Siklus 1, ketuntasan kelas hanya 40,7% sedangkan pada Siklus 2 ketuntasan kelas telah mencapai 86,2%. Nilai siswa pada Siklus 2 menghasilkan standar deviasi sebesar 6,894. Nilai itu jauh lebih rendah daripada Siklus 1 sebesar 14,017. Hal ini menunjukkan hasil belajar antarsiswa pada Siklus 2 secara umum relatif sama, tidak terjadi perbedaan menonjol antara siswa pintar dan kurang pintar. Di samping itu, hasil Uji-t menunjukkan bahwa nilai t-Hitung 4,256 lebih besar daripada nilai t-Tabel 1,697 pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar Siklus 2 dengan Siklus 1. Pembelajaran dengan eksperimen pada Siklus 2 juga berhasil meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Siswa yang aktif dengan kategori tinggi dan sedang sebanyak 91,6% untuk semua bentuk aktivitas tanggapan siswa. Secara umum semua siswa ikut terlibat aktif dalam membuat alat dan melakukan eksperimen serta berdiskusi dan menyusun laporan kelompok. Aktivitas pembelajaran sangat ramai dan disertai lonjakan kegembiraan siswa saat menyelesaikan satu jenis eksperimen. Siswa belajar secara aktif dan merasa senang serta memperoleh pengetahuan baru. Hal ini sesuai dengan hasil jajak pendapat tentang proses belajar mengajar yang dijalaninya.