Representasi Peran Guru Dalam Pembentukan Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar di SDN 3 Tonja Denpasar

Abstract

Guru merupakan tenaga pendidik yang berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada jenjang pendidikan mulai dari pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah guru memiliki pengaruh bagi siswa siswi yang diajarkan dalam sebuah metode pembelajaran atau dalam hal berperilaku. Falsafah jawa mengatakan bahwa Guru merupakan singakatan dari “Digugu lan Ditiru”, maka dari itu peran guru sangat besar dalam pembentukan pola pikir serta karakter anak didik. Mitra dalam kegiatan ini adalah SD Negeri 3 Tonja. Di era kini, guru dituntut untuk memaksimalkan perannya sebagai tenaga pendidik dalam melakukan proses belajar mengajar. Guru diharapkan memiliki inovasi pada model pembelajaran yang aktif, inovatif dan mampu menanamkan pendidikan karakter dalam proses belajar. Namun hal tersebut masih menjadi kendala bagi guru di SD Negeri 3 Tonja. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang ada dan masih belum mampu untuk mencari ide inovatif sebagai bentuk pendidikan karakter siswa yang aktif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan integritas guru sebagai tenaga pendidik serta meningkatkan kepemahaman dan implementasi dari pentingnya pendidikan karakter guru sebagai bekal berkualitas untuk anak didik, maka pada kesempatan ini kami mengusulkan kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa sosialisasi peran guru dalam pembentukan pendidikan karakter siswa di SD N 3 Tonja Denpasar. Kegiatan yang dilakukan berupa materi tentang pendidikan karakter, games dan modul pembelajaran tentang pendidikan karakter untuk guru. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Guru dalam memberikan pengajaran berupa sikap, sifat dalam kehidupan yang ada di sekolah dan pelajaran berupa materi agar siswa siswi mengetahui pentingnya penanaman pendidikan melalui karakter untuk kehidupan mereka mendatang. Proses pelatihan berjalan dengan baik. Hasil quisioner evaluasi juga menyatakan bahwa para guru merasa pelatihan tersebut sangat memberikan manfaat bagi mereka tentang ketidakpahaman dan jalan buntu menerapkan peran mereka dalam proses pembentukan karakter anak di era yang serba modern dan berbahaya bagi generasi bangsa jika tidak terfilter dengan baik.